fbpx

HomeInfluencer vs Kreator Konten: Lebih Menguntungkan Mana?BrandingInfluencer vs Kreator Konten: Lebih Menguntungkan Mana?

Influencer vs Kreator Konten: Lebih Menguntungkan Mana?

Di era digital saat ini, influencer vs kreator konten telah menjadi dua peran yang sangat populer di dunia online marketing.

Meskipun keduanya terlibat dalam menciptakan konten yang menarik untuk dilihat dan dikonsumsi oleh khalayak, ada beberapa perbedaan mendasar antara kedua profesi ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas apa yang membedakan influencer vs kreator konten, serta mana yang lebih menguntungkan bagi brand dalam upaya marketing mereka.

Jadi, mari kita mulai menjelajahi kedua pekerjaan yang menarik ini!

Influencer vs Kreator Konten

Membandingkan influencer vs kreator konten bagaikan membandingkan bujur sangkar dan persegi panjang. Tidak semua kreator adalah influencer, namun semua influencer adalah kreator. Masih bingung? Simak penjelasan berikut.

Kreator Konten

Kreator konten adalah individu yang menciptakan konten digital berupa video YouTube, TikTok, Instagram Reels, blog, dan postingan di media sosial untuk menghibur atau mengedukasi pemirsa.

Beberapa kreator konten melakukannya sebagai hobi, sementara yang lain melakukannya untuk mendapatkan penghasilan.

Contoh:

Eric Lim adalah kreator konten yang sesekali menampilkan suatu produk dan layanan dalam video YouTube-nya, namun kontennya tersebut tidak selalu disponsori oleh brand yang dia sebutkan.

Misalnya, video yang menunjukkan kepada pemirsa bagaimana cara menggunakan layanan terbaru dari salah satu penyedia jasa telekomunikasi, namun dia menyebutkan di awal video bahwa dia tidak dibayar untuk mempromosikan layanan tersebut.

Dia hanya menikmati menggunakan layanan tersebut dan menganggap bahwa informasinya mungkin bermanfaat untuk para pengikutnya.  

Influencer

Sebaliknya, influencer adalah individu yang mengumpulkan pengikut dengan jumlah signifikan di media sosial dan membuat konten yang dimaksudkan untuk mempromosikan atau menjual suatu produk dan layanan.

Influencer biasanya menjalin kerja sama atau kesepakatan dengan brand dan menggunakan eksistensi online mereka untuk beriklan atas nama brand tersebut.

Contoh:

Influencer beauty and lifestyle Ika Kania sering dikirimi PR packages dari perusahaan makeup dan skincare untuk me-review produknya di kamera dan mempengaruhi pemirsa untuk membeli.

Dalam videonya, dia menyertakan tautan pembelian produk, dan mungkin juga dia menerima komisi untuk setiap pembelian.  

Jadi, bagaimana bisa semua influencer adalah kreator, namun tidak semua kreator adalah influencer? Yah, karena tiap influencer harus membuat dan membagikan konten untuk mengiklankan produk, layanan, atau brand.

Dengan demikian, tidak semua kreator membuat konten untuk mempromosikan brand atau menghasilkan pemasukan.  

Kapan Menggunakan Influencer dalam Strategi Marketing Anda?

Sebagian besar brand dapat memperoleh manfaat dari influencer marketing. Tidak ada waktu yang tepat, khususnya mengingat bahwa 69% konsumen lebih memercayai influencer daripada informasi yang langsung berasal dari brand. 

Selain itu, 81% konsumen mengatakan postingan media sosial dari influencer, keluarga, atau teman-teman mendorong minat mereka pada suatu item dalam setahun terakhir.

Namun, jika Anda masih ragu untuk memasukkan influencer marketing ke dalam strategi Anda, berikut adalah rincian singkat kapan Anda harus mencobanya.

Saat Anda Mencoba Menyasar Gen Z

Satu hal yang perlu Anda ketahui tentang Gen Z adalah mereka membenci iklan yang mencolok. Laporan terbaru menemukan bahwa 99% konsumen Gen Z akan melewatkan iklan jika diberi pilihan, dan 63% menggunakan pemblokir iklan online.

Jadi, bagaimana Anda bisa menjangkau generasi yang tidak ingin berurusan dengan iklan? Jawabannya adalah meminta influencer menjangkau mereka untuk Anda.

33% konsumen Gen Z telah membeli produk berdasarkan rekomendasi influencer hanya dalam beberapa bulan terakhir, dan 72% Gen Z mengikuti influencer di media sosial.

Jadi, jika Anda ingin mengarahkan upaya marketing Anda ke arah Gen Z, influencer adalah tiket emas Anda.

Saat Ingin Mempromosikan Produk atau Layanan Anda dengan Biaya Rendah

Ketika memikirkan influencer, Anda mungkin memikirkan orang-orang seperti Rachel Vennya atau Jerome Polin, yang memiliki jutaan pengikut.

Influencer dengan lebih dari 1 juta pengikut adalah selebriti influencer atau mega influencer, dan harganya sangat mahal untuk diajak bekerja sama.

Tapi jangan khawatir, Anda masih bisa memanfaatkan influencer untuk kebutuhan marketing Anda dengan anggaran terbatas.

Misalnya dengan mikro-influencer, yang memiliki 10.000 hingga 100.000 pengikut dan jauh lebih hemat biaya untuk diajak bekerja sama dibandingkan rekan selebriti mereka.

Hebatnya lagi, mikro-influencer diketahui memiliki ROI lebih tinggi dibandingkan influencer dengan pengikut lebih banyak, dan mereka memiliki tingkat keterlibatan (engagement) lebih tinggi.

Hal ini dikarenakan komunitas online yang mereka bangun lebih kecil dibandingkan influencer lainnya sehingga mereka dapat membentuk ikatan yang lebih erat dengan audiensnya.

Pada tahun 2023, 64% brand yang bekerja sama dengan influencer memilih mikro-influencer, menjadikan mereka jenis influencer paling populer.

Selain itu, 44% mengatakan mikro-influencer lebih murah untuk dimanfaatkan dan lebih mudah untuk membangun kerja sama jangka panjang.

Untuk Memasarkan di Saluran yang Sulit Dijangkau

Saluran media sosial seperti TikTok mungkin sulit untuk dijangkau dengan influencer karena konsumen berbondong-bondong menggunakan saluran ini untuk berinteraksi dengan kreator konten favorit mereka atau bergabung dengan komunitas online.

Jadi, pertimbangkan untuk bekerja sama dengan influencer untuk menarik perhatian pengguna di salah satu platform ini.

Misalnya, Buttonscarves berkolaborasi dengan influencer Ria Ricis untuk mempromosikan produk hijab terbaru mereka. Ricis, yang memiliki lebih dari 40 juta pengikut, akan melakukan siaran LIVE untuk mencoba produk baru tersebut.

Kapan Menggunakan Kreator Konten dalam Strategi Marketing Anda?

Semua situasi yang telah disebutkan di atas juga dapat memanfaatkan kreator konten dalam strategi Anda.

Namun, Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan kreator atau mempekerjakan mereka secara in-house, jika Anda mencari cara yang unik, otentik, dan bermakna untuk terhubung dengan konsumen.  

Misalnya, jika Anda ingin memanfaatkan blogging dalam strategi content marketing Anda, Anda harus mencari kemungkinan untuk berkolaborasi dengan blogger atau mempekerjakan mereka secara in-house.

Kreator konten juga bisa merupakan desainer grafis, videographer, pembuat film, dan banyak lagi.

Mereka semua dapat membuat konten digital yang menarik keterlibatan pemirsa dan dapat dibagikan ke beberapa platform sehingga menghasilkan ketertarikan orang terhadap brand Anda.

Kapan Menggunakan Keduanya dalam Strategi Marketing Anda?

Jika Anda memiliki anggaran lebih dan Anda ingin menerapkan kampanye marketing yang kuat untuk produk atau layanan mendatang, mengapa tidak bekerja sama dengan keduanya?

Sekarang Anda sudah tahu, kan, perbedaan antara kreator konten dan influencer beserta apa yang dapat mereka hasilkan untuk strategi marketing Anda.

Tinggal siapkan diri Anda untuk menemukan kreator atau influencer yang selaras dengan visi Anda dan membantu brand Anda menjangkau audiens baru.  

Services

Orisul Logo

Copyright: © 2023 PT Orisul Digital Agensi. All Rights Reserved.