Ada dua faktor besar yang menentukan pengaruh seorang influencer, yaitu jangkauan (reach) dan ceruk pasar (niche). Brand banyak menggunakan kedua faktor ini untuk menemukan influencer yang tepat untuk kebutuhan kampanye mereka.
Reach adalah informasi jumlah keseluruhan followers dan non-followers yang menjangkau akun Anda dalam kurun waktu 7 hari terakhir, serta jumlah impressions, yang semuanya dapat dilihat melalui fitur Insights di media sosial.
Sedangkan niche berfokus pada penargetan influencer dalam bidang keahlian tertentu. Reach membantu brand menargetkan basis audiens luas yang percaya pada si influencer, sementara niche dapat dimanfaatkan untuk strategi khusus terkait topik pembahasan.
Bagaimana brand dapat memilih influencer yang tepat?
Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menemukan influencer yang tepat untuk brand Anda:
1. Buat garis besar tujuan dan kebutuhan kampanye Anda
Buat rincian hasil yang Anda inginkan pada tahap ini dan metrik untuk melacak kemajuan Anda.
2. Buat daftar influencer yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan ini
Analisis niche dan reach mereka. Pahami demografi audiens Anda dan pilih influencer yang sesuai dengan target usia, jenis kelamin, lokasi, atau pola pembelian Anda.
3. Hitung engagement rate influencer tersebut
Pilih sejumlah postingan mereka yang berhubungan dengan brand, tambahkan jumlah total suka dan komentar di bawah postingan tersebut, dibagi jumlah total pengikut influencer, dan kalikan hasilnya dengan 100. Lakukan ini untuk setidaknya 10 postingan untuk memahami engagement rate rata-rata.
4. Pastikan influencer terpilih ini relevan dengan apa yang ditawarkan oleh brand Anda
Engagement rate itu penting, tetapi postingan tentang brand Anda yang relevan di feed mereka dan dengan audiens mereka harus selalu menjadi prioritas.
5. Pilih influencer yang memiliki value yang sama dengan Anda dan autentik
Jika brand Anda adalah brand yang sadar lingkungan, Anda tidak boleh bermitra dengan influencer yang mempromosikan fast fashion atau tidak sadar lingkungan dalam tindakannya.
Influencer yang Anda pilih harus menjadi mitra Anda dan mendukung brand Anda lebih dari sekadar mempostingnya secara formal. Kolaborasi yang baik hanya terjadi jika Anda dan influencer autentik dan jujur dalam bekerja sama.
Anda dapat mengharapkan ROI positif hanya jika Anda selaras dengan audiens influencer melalui keasliannya.
Baca juga: Influencer vs Kreator Konten: Lebih Menguntungkan Mana?
Memperkuat koneksi adalah kunci sukses jangka panjang dalam strategi influencer marketing
Menurut survei Influencer Marketing Hub 2021, metrik paling umum yang digunakan brand untuk mengukur keberhasilan kampanye marketing adalah konversi atau penjualan.
Sama pentingnya dengan mendapatkan kecocokan dengan seorang influencer, menjaga hubungan ini dari waktu ke waktu juga sama pentingnya.
Hal terbaik tentang menggunakan strategi influencer adalah orang menganggap influencer sebagai teman mereka dan bukan selebriti.
Berkolaborasi dengan influencer secara berkala dapat membuat Anda selalu diingat oleh audiens mereka dan menghasilkan niat baik, serta memotivasi influencer untuk melangkah lebih jauh.
Anda dapat menggunakan influencer marketing untuk mendatangkan audiens baru ke platform Anda, namun Anda harus bijak juga untuk mempertahankan audiens ini.
Cara mempertahankan audiens yang Anda peroleh dari influencer marketing
1. Jaga komunikasi tetap sinkron dengan semua influencer yang bekerja sama dengan Anda.
2. Pastikan Anda, sebagai sebuah brand, juga autentik, transparan, dan antusias menyambut audiens baru ini.
3. Lengkapi kampanye influencer marketing dengan bukti sosial (social proof).
4. Pertahankan saluran konten yang kuat dengan call to action yang kuat pula untuk memastikan brand Anda terus terlihat oleh target audiens Anda melalui berbagai platform.
5. Bangun magnet utama di situs web Anda saat kampanye ditayangkan untuk memperoleh prospek, bukan hanya pengunjung.
Membangun strategi marketing yang efektif dengan influencer
Influencer marketing memiliki ROI hampir 11x lebih banyak jika dibandingkan dengan bentuk media tradisional. Sudah saatnya brand mulai memanfaatkan influencer marketing untuk kebaikan.
Tidak hanya menghasilkan eksposur yang luas, tetapi juga memperkuat kredibilitas brand melalui rekomendasi yang terpercaya, serta membangun hubungan yang lebih dekat dengan audiens yang ditargetkan.
Baca juga: Manfaat Menjadi Influencer di Indonesia, Berminat?
Infografik 5 Langkah Sederhana Menemukan Influencer yang Tepat untuk Brand Anda
